Dia
menceritakan soal kehidupan rumah tangga mereka berdua.Tentang suaminya yang sibuk sekali dengan pekerjaannya. Sampai akhirnya,
dia menyadari bahwa menjadi seorang pria itu sangatlah tidak mudah.
Kerja
siang malam, sampai tidak bisa pulang untuk bertemu anak dan istri. Curahan
hati itu diposting oleh akun Facebook Shelly Lansritan. Dia
mempostingnya pada 12 September 2016.
Sampai
dengan saat ini postingan itu sudah 3.931 kali dibagikan dan mendapat enam ribu
lebih like.
Seperti
ini curhat yang ditulisnya :
Biasanya kalau pulang kerja, dia
pasti berburu game. Kalau weekend atau tanggal merah, juga pasti main game. Nah hampir sebulan ini
gamenya membeku, tidak disentuh.Suami saya seorang
programmer, spesialis di bidang mobile aplikasi. Tapi dia sering
rendah hati menyebut dirinya sebagai tukang ketik. Tidak seperti
istrinya yang agent asuransi namun sering tinggi hati menyebut dirinya sebagai
malaikat tanpa sayap, bahahahahaha...
Dari dulu sampai
sekarang, saya tidak pernah paham tentang pekerjaannya.
Jika kupandang laptopnya,
rasanya semua yang terpampang di layar sama semua.Berisi kode-kode ala
programmer.Terlalu teknikal sekali buat saya
yang terbiasa bekerja di dunia marketing. Maka dari itu saya bisa minta
pendapatnya jika terkait pekerjaan saya, sedangkan dia tidak bisa minta
pendapat saya jika terkait pekerjaannya. Hari ini libur nasional Idul Adha dan
suami saya kembali berkutat dengan kode-kode di laptopnya.
Saya menyetrika pakaian sambil sesekali melihat
padanya yang begitu serius di depan laptop.mSaya
jadi berfikir bahwa suami saya ini hampir tidak pernah mengeluh sesibuk apapun
beban pekerjaan yang dia tangani. Beda
sekali dengan saya yang gemar berceloteh. Saya jadi ingat beberapa hari yang lalu saya posting foto setrikaan
yang menggunung dan ngedumel soal itu. Suami saya memang jarang sekali membantu pekerjaan rumah tangga, tapi
saya bersyukur bahwa dia hampir tidak pernah menegur bahkan marah jika rumah
dalam keadaan kotor atau berantakan. Mungkin dia tidak ingin membuat saya bertambah pusing. Hal simple seperti itu sudah cukup membuat
hati saya nyaman.
Saya tahu banyak sekali wanita
yang sering menganggap dirinya menanggung beban berat dalam hidup entah itu ibu
rumah tangga atau wanita menikah yang juga berkarir. Sesekali saya juga merasakan hal yang sama. Rasanya ingin teriak
"Heiiii...tidak mudah menjadi wanita!" Tapi saya sadar menjadi pria pun tidak mudah. Sebagai kepala keluarga mereka memikul beban tanggungjawab financial
yang semakin hari semakin berat.Dunia kerja begitu kompleks. Persaingan semakin ketat. Mereka perlu
memutar otak dan bekerja sangat giat untuk dapat memberikan kehidupan yang
layak bagi keluarga tercinta. Saya punya beberapa kenalan teman
pria yang terpaksa harus bekerja di luar kota bahkan di luar negeri demi istri
dan si buah hati. Saya yakin mereka sebenarnya
merasakan kesedihan tidak dapat berkumpul setiap waktu dengan keluarga.
Apalagi jika hari ulang tahun atau hari raya tidak dapat pulang.
Merindukan masakan istri, merindukan tangis dan tawa si kecil, juga merindukan
suasana di negeri sendiri.
Kalau boleh
mengeluh, saya yakin mereka juga ingin sekali melakukannya. Tidak dapat dipungkiri bahwa wanita kerap rempong dengan hal remeh
temeh. Suami lembur atau telat pulang,
diinterogasi! Suami terima telp dari partner atau client perempuan, dicurigai!
Suami sibuk kerja dan tidak bisa ajak liburan di long weekend, dingambeki!
Suami lelah dan tidak bisa bantu pekerjaan rumah, dimarahi! Dsb...dsb...dsb...
Dengan memahami bahwa menjadi
pria ternyata juga tidak mudah, saya sangat berusaha untuk tidak membuat suami
saya bertambah pusing dengan hal-hal sepele. Kalau saya tidak bisa membantu meringankan pekerjaannya, maka saya
berusaha untuk tidak mempersulitnya. Sesekali
saya juga menghiburnya dengan jokes. Senang dapat
melihatnya tiba-tiba tersenyum ketika dahinya berkerut di depan laptop.
No, I am not a perfect wife and i
don't want to be perfect.
I just want to be
my self then I will be happy. I was learning, I am learning and I will learn to
be a better woman.
Cheers Cici Shelly
Sharing is Good
Saran kang digi, cari istri yang
seperti ini ya guys
Lihat juga postingan terbaru minggu ini :
- Menikah Dengan Programmer? Kalau cowo kamu programmer kamu harus baca ini
- Kamu budak koding? Harus baca ini, 4 Derita Programmer, yang ga akan di rasain sama profesi lain
No comments:
Post a Comment